Sharing Materi Perkuliahan Sarjana dan Pascasarjana yang ditulis secara pribadi atas tugas kuliah: Mengenai materi Akuntansi, Ekonomi, Sistem Informasi, Teknik Informatika, Informasi Teknologi dan Pengetahuan Umum

Minggu, 23 April 2017

Teknik Informatika Stimik Elrahma Yogyakarta | Cara menulis Proposal Skripsi Beserta Contoh Proposal Skripsi "Sistem Informasi Geografis Pemetaan Daerah Rawan Bencana di Daerah Istimewa Yogyakarta"

BAB I
Oleh: Yovi Citra Nengsih
PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang
Kebutuhan masyarakat global akan teknologi informasi dan komunikasi pada zaman sekarang ini semakin meningkat. Tanpa kita sadari teknologi informasi dan komunikasi telah berperan sangat penting di masyarakat dan memberikan banyak manfaat pada kehidupan sehari – hari. Selain itu teknologi informasi dan komunikasi pada saat ini merupakan sekunder di kehidupan manusia dalam penyedia dan pemberi informasi. Keberadaan sebuah informasi yang realtime, cepat dan akurat telah menjadi hal yang sangat penting bagi kebutuhan hidup manusia dan memacu munculnya data dan informasi berupa sistem informasi. Dengan adanya sistem informasi masyarakat lebih mudah untuk mengakses dan mendapatkan informasi yang diinginkan.
Indonesia yang terletak di antara 6° LU – 11° LS dan diantara 95° BT – 141° BT, telah memposisikan negara ini dalam posisi yang rawan bencana secara geologis. Dalam posisi ini Indonesia berada dalam wilayah perbenturan tiga lempeng kerak bumi yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik dan lempeng India Australia yang membawa dampak kerawanan Indonesia terhadap berbagai aktivitas seismic yang kuat dan intensif. Letak ini pun ternyata merupakan wilayah yang rawan bencana karena ternyata selain pertemuan lempeng benua, wilayah ini juga merupakan zone pertemuan dua jalur gempa yaitu jalur  Sirkum Pasifik dan jalur gempa  Alpide Transasiatic yang menyebabkan kerawanan terhadap aktivitas gempa bumi yang cukup tinggi dan tsunami apabila gempa tersebut terjadi dalam kekuatan yang besar dan pusat gempanya berada dalam jarak yang tidak jauh dari dasar laut. (Purwanto, 2011)
Gempa tektonik, Banjir, dan Tanah longsor  (landslide)  merupakan salah satu jenis bencana alam yang sering terjadi di Indonesia, terutama pada musim hujan. Kemungkinan frekuensi kejadian atau kemungkinan terjadinya banjir dan longsor lebih tinggi dibandingkan dengan jenis bencana lainnya. Keberadaan gunung berapi yang berderet hampir melingkari seluruh wilayah kepulauan di Indonesia telah menambah faktor kerawanan wilayah Indonesia. Selain itu kondisi iklim Indonesia dengan curah hujan yang tinggi dan juga musim kemarau yang cukup panjang juga sangat potensial untuk menghantarkan penduduk Indonesia pada bencana banjir, longsor dan gempa bumi.
Menyadari wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta yang merupakan kawasan yang sangat rawan bencana, oleh karena itu perlu diupayakan langkah-langkah strategis untuk melindungi setiap warga negara dengan langkah-langkah penanggulangan bencana yang dimulai dari sebelum, pada saat dan setelah bencana terjadi. Penyelenggaraan penanggulangan bencana bertujuan untuk menjamin terselenggaranya pelaksanaan penanggulangan bencana secara terencana, terpadu, terkoordinasi, dan menyeluruh dalam rangka memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman, risiko, dan dampak bencana.
Sistem Informasi Geografis digunakan dalam penelitian ini karena terbukti mampu menyediakan informasi data geospasial setiap objek dipermukaan bumi secara cepat, sekaligus menyediakan sistem analisa keruangan yang akurat. Sehingga dapat dilakukan upaya mitigasi yang bertujuan untuk mencegah bahaya (resiko) yang berpotensi menjadi bencana atau mengurangi efek dari bencana ketika bencana tersebut sudah terjadi. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis daerah rawan longsor di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta untuk mendapatkan informasi  penyebarannya dalam bentuk peta dengan memanfaatkan Sistem Informasi Geografis dalam hal ini, maka peneliti mencoba membangun suatu Sistem Informasi Geografis Pemetaan Daerah Rawan Bencana di Daerah Istimewa Yogyakarta.

1.2.  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan  diatas  maka rumusan masalah adalah bagaimana menyajikan informasi pemetaan daerah rawan bencana di Daerah Istimewa Yogyakarta

1.3.  Batasan Masalah
Ruang lingkup permasalahan yang disusun akan dibatasi pada hal-hal berikut ini :
1.      Sistem mampu menampilkan pemetaan daerah rawan bencana di seluruh wilayah DIY.
2.      Sistem hanya menampilkan data bencana rawan gempa tektonik, banjir, dan tanah longsor.

1.4.  Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah membangun sistem informasi geografis pemetaan daerah rawan bencana di Daerah Istimewa Yogyakarta untuk mempermudah mengetahui persebaran bencana rawan gempa tektonik, banjir dan tanah longsor di daerah penelitian. 

1.5.  Manfaat
Adapun manfaat penelitian dalam penelitian ini adalah:
a.   Bagi pemerintah, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi dalam melakukan mitigasi bencana alam di DIY. Informasi yang diperoleh dalam penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dasar dalam melakukan diagnosis bencana.
b.   Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang daerah rawan bencana dan kerentanannya.
c.      Sebagai masukan untuk pengembangan kajian ilmiah maupun studi lanjutan tentang bencana.

1.6.  Metode Penelitian
Tahapan-tahapan penelitian dilakukan dengan menggunakan metode sebagai berikut
  
a.        Metode Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data dan literatur yang akan digunakan sebagai penelitian “Sistem Informasi Geografis Pemetaan Daerah Rawan Bencana di DIY”,  maka di lakukan pengumpulan data dengan metode sebagai berikut :
1)        Metode Kepustakaan
 Pengumpulan data dengan cara  membaca buku-buku dan mencari informasi di internet maupun media yang berkaitan dengan pembuatan laporan, pembuatan program, serta informasi tentang bencana  di kota Yogyakarta.
2)       Dokumentasi
Mengumpulkan dokumen-dokumen berupa foto, alamat, dan data bencana di Daerah Istimewa Yogyakarta.
b.        Metodologi Penelitian
 Metodologi penelitian pada penelitian ini menggunakan  metode waterfall dimana pengerjaan dari suatu sistem dilakukan secara berurutan atau secara linear, yaitu sebagai berikut:
1)        Tahap Perencanaan
 Tahap ini akan menyusun beberapa rencana keseluruhan kegiatan penelitian dan solusi–solusi yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah. Pada tahap perencanaan dilakukan pengumpulan data bencana, lokasi bencana, yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta.
2)        Tahap Analisis
  Tahap ini menganalisa kebutuhan sumber daya yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah, meliputi kebutuhan perangkat keras maupun perangkat lunak yang akan digunakan, serta menganalisa langkah – langkah penyelesaian masalah ke dalam bentuk diagram alir data atau flowchart.
3)        Tahap Rancangan
 Pada tahap rancanngan ini meliputi rancangan database menggunakan MYSQL, rancangan user interface menggunakan CorelDraw dan Microsoft Office Visio, rancangan pembuatan sistem menggunakan ArcGIS, framework dan bahasa pemrograman yanng digunakan PHP dan HTML.
4)        Tahap Penulisan Program
 Tahapan ini juga dikenal dengan istilah coding, dimana hasil analisa dan rancangan dituangkan ke dalam instruksi – instruksi yang dikenali oleh komputer melalui bahasa pemrograman.
5)        Tahap Implementasi dan Pengujian
 Setelah program selesai ditulis, maka aplikasi siap dijalankan, tahap implementasi meliputi uji coba sistem yang meliputi kesesuaian antara rancangan dan kemampuan sistem yang diharapkan dengan implementasi dan kemampuan sistem yang dihasilkan, keberhasilan tahapan ini ditandai dengan lancarnya komunikasi antara pencari informasi dengan sistem tanpa ada gangguan dan kesalahan.
6)        Penulisan Laporan

 Tahapan terakhir dari penelitian adalah penulisan laporan yang berisi bagian depan laporan, bagian isi laporan yang terdiri dari pendahuluan sampai dengan penutup, dan bagian akhir laporan yang berisi daftar pustaka dan daftar lampiran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar