Sharing Materi Perkuliahan Sarjana dan Pascasarjana yang ditulis secara pribadi atas tugas kuliah: Mengenai materi Akuntansi, Ekonomi, Sistem Informasi, Teknik Informatika, Informasi Teknologi dan Pengetahuan Umum

Kamis, 18 Mei 2017

Kewarganegaraan, Pengertian Dan Arti Penting Globalisasi Bagi Indonesia, Beberapa Efek Globalisasi Bagi Indonesia,

Oleh: Yovi Citra Nengsih


BAB I
PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang Masalah
Banyak kalangan berpendapat bahwa era globalisasi dapat menjadi ancaman serius bagi identitas bangsa Indonesia. Dewasa ini hampir tidak satu bangsa pun di dunia biasa terhindar dari sapuan gelombang besar era globalisasi. Gelombang demokrasi global yang ditopang oleh kepesatan teknologi informasi telah menjadikan dunia seperti sebuah perkampungan global (global village) tanpa sekat pemisah. Lalu dimanakah identitas nasional berada dan bagaimana sebaiknya suatu bangsa menjadi bagian dari proses demokrasi global tanpa harus kehilangan identitas nasionalnya. Bersandar pada fenomena tersebut, makalah ini akan membahas tentang peranan identitas nasional dalam era globalisasi.
  1. Rumusan Masalah
1.      Apa itu Globalisasi?
2.      Apa arti penting Globalisasi bagi bangsa Indonesia?
3.      Apa efek yang  ditimbulkan dari Globalisasi bagi bangsa Indonesia?
4.      Apa pengaruh negatif dan positif  yang ditimbulkan dari Globalisasi bagi bangsa Indonesia?
5.       Bagaimana cara untuk mengantisipasi dari pengaruh negatif yang ditimbulkan dari Globalisasi?
6.      Bagaimana peranan identitas nasional dalam era globalisasi?
  1. Tujuan Penulisan Makalah
Adapun tujuan dari penulisan makalah yang berjudul Peranan Identitas Nasional dalam Globalisasi antara lain :
1. Untuk mengetahui pengertian/definisi dari Globalisasi.
2. Untuk mengetahui efek-efek yang ditimbulkan dari Globalisasi.
3. Untuk mengetahui pengaruh negatif dan positif yang ditimbulkan dari Globalisasi.
4. Untuk mengetahui cara-cara yang digunakan untuk mengantisipasi dari pengaruh negatif yang ditimbulkan dari Globalisasi.
5. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewarganegaraan.


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Dan Arti penting Globalisasi Bagi Indonesia
a.         Pengertian Globalisasi
      Istilah globalisasi berasal dari kata globe ( peta dunia yang berbentuk bola)/    (meliputi seluruh dunia). Dari kata globe lahirlah istilah globalisasi, yang bermakna sebuah proses mendunia. Globalisasi adalah suatu proses dibentuknya suatu tatanan, aturan, dan sistem yang berlaku bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia. Globalisasi tidak mengenal adanya batas-batas wilayah ; bahkan tidak mengenal aturan lokal, regional, kebijakan negara yang dapat mengurangi ruang gerak masuknya nilai, ide, pikiran atau gagasan yang dianggap sudah merupakan kemauan masyarakat dunia harus dihilangkan. Globalisasi berlaku di semua bidang kehidupan, seperti politik, ekonomi, sosial budaya dan sebagainya.

b.    Arti penting Globalisasi bagi Indonesia
Abad 21 dikenal sebagai era globalisasi. Era globalisasi bukan hanya tantangan, tetapi juga sekaligus mempunyai peluang. Tantangan merupakan fenomena yang semakin ekstensif, yang mengakibatkan batas-batas politik, ekonomi antarbangsa menjadi samar dan hubungan antarbangsa menjadi sangat transparan. Globalisasi memiliki implikasi yang luas terhadap penghidupan dan kehidupan berbangsa dan bernegara, baik ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, maupun pertahanan keamanan.
Di bidang kebudayaan, bahasa inggris akan menjadi bahasa dunia yang universal. Tetapi bersamaan dengan itu bahasa ibu (bahasa daerah) dan bahasa indonesia menjadi lebih pentimg dan perlu dilestarikan sebagai jati diri bangsa.
Di tinjau dari perspektif kebangsaan, globalisasi menumbuhkan kesadaran bahwa kita merupakan warga dari suatu masyarakat global dan mengambil manfaat darinya. Namun di sisi lain makin tumbuh pula dorongan untuk lebih melestarikan dan memperkuat jati diri atau identitas bangsa. Di era globalisasi, bangsa-bangsa bersatu secara mengglobal, tetapi bersamaan dengan itu muncul pula rasa kebangsaan yang berlebih-lebihan (chauvinisme) pada masing-masing bangsa.

B.     Beberapa Efek Globalisasi Bagi Indonesia
Globalisasi bagi bangsa Indonesia dimana masyarakatnya memiliki multi etnis dengan multi budaya, melahirkan tantangan-tantangan yang tidak ringan yang bisa mengancam keutuhan bangsa dan negara Indonesia.
Tantangan pertama, berupa tekanan-tekanan yang datang dari luar baik dalam wujud ekonomi, politik maupun budaya. Ketergantungan atas kekuatan ekonomi internasional menyebabkan bangsa Indonesia tidak dapat melepaskan dari kekuatan-kekuatan tersebut, meski pada kenyataannya apa yang diperoleh bangsa Indonesia dari ketergantungan tersebut tidaklah selalu manis.
Menurut pendapat Krsna (Pengaruh Globalisasi Terhadap Pluralisme Kebudayaan Manusia di Negara Berkembang.internet.public jurnal.september 2005). Sebagai proses, globalisasi berlangsung melalui dua dimensi dalam interaksi antar bangsa, yaitu dimensi ruang dan waktu. Ruang makin dipersempit dan waktu makin dipersingkat dalam interaksi dan komunikasi pada skala dunia. Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain- lain. Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam globalisasi. Dewasa ini, perkembangan teknologi begitu cepat sehingga segala informasi dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar  luas ke seluruh dunia.Oleh karena itu globalisasi tidak dapat kita hindari kehadirannya.
Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif. Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain- lain akan mempengaruhi nilai- nilai nasionalisme terhadap bangsa. Dan terancamnya identitas bangsa Indonesia.
  • Pengaruh Positif Globalisasi Terhadap Nilai- nilai Nasionalisme
ü  Dilihat dari globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis. Karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara, jika pemerintahan djalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa rasa nasionalisme terhadap negara menjadi meningkat.
ü  Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan nasional bangsa.
ü  Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa.
  • Pengaruh Negatif Globalisasi Terhadap Nilai- nilai Nasionalisme
ü  Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang.
ü  Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.
ü  Masyarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.
ü  Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa.
ü  Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa.
Pengaruh- pengaruh di atas memang tidak secara langsung berpengaruh terhadap nasionalisme. Akan tetapi secara keseluruhan dapat menimbulkan rasa nasionalisme terhadap bangsa menjadi berkurang atau hilang. Sebab globalisasi mampu membuka cakrawala masyarakat secara global. Apa yang di luar negeri dianggap baik memberi aspirasi kepada masyarakat kita untuk diterapkan di negara kita. Jika terjadi maka akan menimbulkan dilematis. Bila dipenuhi belum tentu sesuai di Indonesia. Bila tidak dipenuhi akan dianggap tidak aspiratif dan dapat bertindak anarkis sehingga mengganggu stabilitas nasional, ketahanan nasional bahkan persatuan dan kesatuan bangsa.







C.    Antisipasi Pengaruh Negatif Globalisasi Terhadap Identitas Nasional
Pengaruh negatif globalisasi lebih banyak daripada pengaruh positifnya. Oleh karena itu diperlukan langkah untuk mengantisipasi pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai nasionalisme.
Langkah- langkah untuk mengantisipasi dampak negatif globalisasi terhadap Identitas Nasional  antara lain yaitu :
1.      Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dalam negeri.
2.      Meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
3.      Mengejar ketertinggalan penguasaan IPTEK.
4.      Membenahi kebijakan ekonomi, termasuk kepastian hukum untuk berusaha, ketenagakerjaan, keamanan, perpajakan, perijinan, dan sebagainya.
5.      Membangun infrastruktur yang memadai seperti jalan, pelabuhan, bandara, listrik, komunikasi, transportasi dan sebagainya.
6.      Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila sebagai acuan dalam setiap kebijakan.
7.      Mewujudkan pemrintahan yang baik dan bersih dan membrantas KKN.
8.      Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.
9.      Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti sebenar- benarnya dan seadil- adilnya.
10.  Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa.
Dengan adanya langkah- langkah antisipasi tersebut diharapkan mampu menangkis pengaruh globalisasi yang dapat mengubah nilai nasionalisme terhadap bangsa yang mengancam identitas nasional yang menjadi jati diri bangsa. Sehingga kita tidak akan kehilangan kepribadian bangsa/identitas bangsa kita bangsa Indonesia.
Fragmentasi global yang kekuataannya tak terelakkan tersebut di satu sisi justru memberi kontribusi memudarnya identitas yang selama ini dijadikan karakteristik sejumlah suku bangsa negeri Nusantara ini. Kendati demikian harus diakui bahwa globalisasi bisa memberi dampak positif. Misalnya, masuknya budaya asing yang memperkaya kebudayaan Indonesia, perubahan pola pikir tradisional menjadi pola pikir rasional, sistematis, dan analitis. Selain itu, globalisasi justru akan menambah berkembangnya ilmu pengetahuan dan cara berpikir kritis.
Tantangan bagi bangsa Indonesia akibat globalisasi memang mengancam eksistensi jati diri bangsa Indonesia. Sebut saja terjadinya guncangan budaya (cultural shock). Untuk itulah, sebuah strategi kebudayaan nasional membutuhkan suatu diskusi panjang yang diharapkan mampu memberi kontribusi berharga bagi pudarnya identitas yang terpecah terhadap negara dan bangsa.









D.    Menyikapi Globalisasi terhadap Identitas Nasional dengan Filter Pancasila

Di era globalisasi ini pergesekan dan saling mempengaruhi antarnilai-nilai budaya tidak bisa dihindarkan. Untuk itu, bangsa Indonesia bukan saja harus mampu bertahan, namun juga harus mampu berperan aktif. Peran bertahan ada kemungkinan akan menimbulkan isolasi, ketertutupan dan keterbukaan(superiority). Setidaknya kemungkinan ketiga, yaitu akomodatif, yakni penyesuaian dan penerimaan akan hal-hal yang datang dari luar sejauh bisa di tolerir. Oleh karena itu, persiapan intern baik tentang pemahaman maupun sikap dan mentalitas bangsa harus dibenahi terlebih dahulu.
Bangsa Indonesia hendaknya mampu menyelamatkan  bangsa nya dari dampak negatif globalisasi. Lebih lanjut bagaimana Indonesia dengan Pancasilanya tidak saja mampu memberi perisai terhadap manusia Indonesia dalam era globalisasi, namun juga mampu berperan aktif dan mampu pula menciptakan dan mendorong bangsanya untuk berperan aktif, bukan menciptakan bangsa yang mengisolir diri dari era globalisasi.
Pergaulan global sudah tidak dapat dihindari lagi oleh seseorang ataupun suatu bangsa, kecuali ia sengaja mengurung diri dengan menjauhi interaksi dan komunikasi dengan orang lain. Ketika seseorang masih membaca, menonton TV, menggunakan alat komunikasi, apalagi internet, ia akan tetap terperangkap dalam proses dan model pergaulan global.
Istilah globalisasi yang sangat populer itu, dapat berarti alat dan dapat pula berarti ideologi. Alat merupakan wujud keberhasilan ilmu dan teknologi, terutama sekali di bidang komunikasi. Ketika globalisasi berarti alat, maka globalisasi sangat netral. Artinya, ia berarti sekaligus mengandung hal-hal positif, ketika dimanfaatkan untuk tujuan yang baik. Sebaliknya, ia dapat berakibat negatif, ketika hanyut ke dalam hal-hal negatif. Dengan demikian globalisasi akan tergantung pada siapa yang menggunakannya dan untuk keperluan serta tujuan apa digunakan. Jadi, sebagai alat dapat bermanfaat dan dapat pula mengakibatkan bencana. Terobosan teknologi informasi dapat dijadikan alat untuk hal-hal positif, dalam waktu bersamaan dapat pula menjadi penyebab hal-hal negatif.
Ketika globalisasi sebagai ideologi, sudah mempunyai arti tersendiri dan netralitasnya sangat berkurang. Oleh karena itu, tidak aneh kalau kemudian tidak sedikit yang menolaknya. Sebab, tidak sedikit akan terjadi benturan nilai, antara lain yang dianggap sebagai ideologi globalisasi dan nilai-nilai yang dianut oleh suatu bangsa.

v  Kiat Indonesia menghadapi Globalisasi dalam berbagai aspek kehidupan

Pengaruh globalisasi yang semakin kuat perlu disikapi dengan mempertimbangkan seluruh aspek kehidupan yang diarahkan untuk tetap  berada pada koridor pencapaian tujuan nasional sebagai wujud Indonesia baru. Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara Republik Indonesia mutlak harus dipertahankan dan diimplementasikan secara benar. Nilai-nilai Pancasila harus mewarnai semua aspek kehidupan bangsa, sehingga tetap pada arah yang ditetapkan dalam rangka mencapai tujuan nasional.
Di bidang politik, Indonesia harus melakukan proses demokrasi yang ditujukan untuk mewujudkan kedaulatan rakyat. Demokrasi di Indonesia hendaknya diarahkan pada pemerintah yang dibentuk oleh rakyat, dilaksanakan rakyat, dan ditujukan untuk kepentingan rakyat.
Di bidang ekonomi, bangsa Indonesia perlu melaksanakan pasal 33 UUD 1945 dengan membangun kerja sama pelaku ekonomi yang terdiri dari badan usaha koperasi, badan usaha milik negara, dan badan usaha milik swasta. Daerah harus diberdayakan agar mampu menghasikan produk-produk unggulan daerah yang dapat diangkat menjadi produk unggulan nasional. Dengan demikian daya saing bangsa yang sangat diperlukan dalam era pasar bebas dapat tercipta.
Di bidang sosial budaya, bangsa Indonesia harus mampu mempertahankan nilai-nilai dasar budaya bangsa sebagaimana termuat dalam Pancasila. Pengembangan sumber daya manusia berkualitas sangat penting untuk mengejar ketertinggalan dengan negara maju.


BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Di era globalisasi ini pergesekan dan saling mempengaruhi antarnilai-nilai budaya tidak bisa dihindarkan atau dipungkiri.  Untuk itu, bangsa Indonesia bukan saja harus mampu bertahan, namun juga harus mampu berperan aktif dalam menyikapi pengaruh-pengaruh yang ditimbulkan dari efek globalisasi itu. Jika kita tidak mampu menyikapinya maka pengaruh tersebut dapat mengancam identitas nasional yang menjadi jati diri bangsa Indonesia.
Bangsa Indonesia hendaknya mampu menyelamatkan  bangsa nya dari dampak negatif globalisasi. Lebih lanjut bagaimana Indonesia dengan Pancasilanya tidak saja mampu memberi perisai terhadap manusia Indonesia dalam era globalisasi, namun juga mampu berperan aktif dan mampu pula menciptakan dan mendorong bangsanya untuk berperan aktif, bukan menciptakan bangsa yang mengisolir diri dari era globalisasi. Menyikapi globalisasi dengan menggunakan filter Pancasila yaitu menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila sebagai acuan dalam setiap kebijakan.

















DAFTAR PUSTAKA

Azra, Azyumardi.  2004. Rejuvenasi Pancasila di tengah arus globalisasi. Jakarta: Yayasan taman Pustaka.

Dhont, Frank.  2005.  Nasionalisme Baru inetlektual Indonesia Tahun 1920-an.
Yogyakarta:  Gadja Mada University  press.

Khor, Martin. 2003. Globalisasi Perangkap Negara-Negara Selatan. Yogyakarta : Cindelaras Pustaka Rakyat Cerdas.

Sartono, Kus Eddy dkk.2008. Pendidikan Kewarganegaraan UNY. Yogyakarta: UNY press.

http : //id.wikipedia.org/wiki/Peranan Identitas Nasional dalam Globalisasi




Tidak ada komentar:

Posting Komentar