Oleh:
Yovi Citra Nengsih
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang Masalah
Banyak kalangan berpendapat
bahwa era globalisasi
dapat menjadi ancaman serius bagi identitas
bangsa Indonesia.
Dewasa ini hampir tidak satu bangsa
pun di dunia
biasa terhindar dari sapuan gelombang besar era globalisasi. Gelombang demokrasi global yang
ditopang oleh kepesatan teknologi informasi telah menjadikan
dunia seperti sebuah perkampungan global (global
village) tanpa sekat pemisah.
Lalu dimanakah identitas nasional
berada dan bagaimana sebaiknya suatu bangsa
menjadi bagian dari proses demokrasi global tanpa harus kehilangan identitas nasionalnya. Bersandar pada fenomena tersebut, makalah ini akan membahas tentang peranan identitas
nasional dalam era
globalisasi.
- Rumusan Masalah
1. Apa itu Globalisasi?
2. Apa arti penting Globalisasi bagi bangsa Indonesia?
3. Apa efek yang ditimbulkan dari
Globalisasi bagi bangsa Indonesia?
4. Apa pengaruh negatif dan positif
yang ditimbulkan dari Globalisasi bagi bangsa Indonesia?
5. Bagaimana cara untuk
mengantisipasi dari pengaruh negatif yang ditimbulkan dari Globalisasi?
6. Bagaimana peranan identitas nasional dalam era globalisasi?
- Tujuan Penulisan Makalah
Adapun tujuan dari penulisan makalah yang berjudul
Peranan Identitas Nasional dalam Globalisasi antara lain :
1. Untuk mengetahui pengertian/definisi dari Globalisasi.
2. Untuk mengetahui efek-efek yang ditimbulkan dari
Globalisasi.
3. Untuk mengetahui pengaruh negatif dan positif yang
ditimbulkan dari Globalisasi.
4. Untuk mengetahui cara-cara yang digunakan untuk
mengantisipasi dari pengaruh negatif yang
ditimbulkan dari Globalisasi.
5.
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewarganegaraan.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Dan Arti penting Globalisasi Bagi Indonesia
a.
Pengertian Globalisasi
Istilah globalisasi berasal
dari kata globe ( peta dunia yang
berbentuk bola)/ (meliputi seluruh
dunia). Dari kata globe lahirlah istilah globalisasi, yang bermakna sebuah
proses mendunia. Globalisasi adalah suatu proses dibentuknya suatu tatanan,
aturan, dan sistem yang berlaku bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia.
Globalisasi tidak mengenal adanya batas-batas wilayah ; bahkan tidak mengenal
aturan lokal, regional, kebijakan negara yang dapat mengurangi ruang gerak
masuknya nilai, ide, pikiran atau gagasan yang dianggap sudah merupakan kemauan
masyarakat dunia harus dihilangkan. Globalisasi berlaku di semua bidang
kehidupan, seperti politik, ekonomi, sosial budaya dan sebagainya.
b.
Arti penting Globalisasi bagi
Indonesia
Abad 21 dikenal sebagai era
globalisasi. Era globalisasi bukan hanya tantangan, tetapi juga sekaligus
mempunyai peluang. Tantangan merupakan fenomena yang semakin ekstensif, yang
mengakibatkan batas-batas politik, ekonomi antarbangsa menjadi samar dan hubungan
antarbangsa menjadi sangat transparan. Globalisasi memiliki implikasi yang luas
terhadap penghidupan dan kehidupan berbangsa dan bernegara, baik ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya, maupun pertahanan keamanan.
Di bidang kebudayaan, bahasa inggris akan menjadi
bahasa dunia yang universal. Tetapi bersamaan dengan itu bahasa ibu (bahasa
daerah) dan bahasa indonesia menjadi lebih pentimg dan perlu dilestarikan
sebagai jati diri bangsa.
Di tinjau dari perspektif kebangsaan, globalisasi
menumbuhkan kesadaran bahwa kita merupakan warga dari suatu masyarakat global
dan mengambil manfaat darinya. Namun di sisi lain makin tumbuh pula dorongan
untuk lebih melestarikan dan memperkuat jati diri atau identitas bangsa. Di era
globalisasi, bangsa-bangsa bersatu secara mengglobal, tetapi bersamaan dengan
itu muncul pula rasa kebangsaan yang berlebih-lebihan (chauvinisme) pada masing-masing bangsa.
B.
Beberapa Efek Globalisasi Bagi Indonesia
Globalisasi bagi bangsa Indonesia dimana masyarakatnya
memiliki multi etnis dengan multi budaya, melahirkan tantangan-tantangan yang
tidak ringan yang bisa mengancam keutuhan bangsa dan negara Indonesia.
Tantangan pertama, berupa tekanan-tekanan yang datang dari luar baik
dalam wujud ekonomi, politik maupun budaya. Ketergantungan atas kekuatan
ekonomi internasional menyebabkan bangsa Indonesia tidak dapat melepaskan dari
kekuatan-kekuatan tersebut, meski pada kenyataannya apa yang diperoleh bangsa
Indonesia dari ketergantungan tersebut tidaklah selalu manis.
Menurut pendapat Krsna (Pengaruh Globalisasi
Terhadap Pluralisme Kebudayaan Manusia di Negara Berkembang.internet.public
jurnal.september 2005). Sebagai proses, globalisasi berlangsung melalui dua
dimensi dalam interaksi antar bangsa, yaitu dimensi ruang dan waktu. Ruang
makin dipersempit dan waktu makin dipersingkat dalam interaksi dan komunikasi
pada skala dunia. Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti
bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain-
lain. Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam globalisasi.
Dewasa ini, perkembangan teknologi begitu cepat sehingga segala informasi
dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh
dunia.Oleh karena itu globalisasi tidak dapat kita hindari kehadirannya.
Kehadiran
globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk
Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan
pengaruh negatif. Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti
kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain- lain akan
mempengaruhi nilai- nilai nasionalisme terhadap bangsa. Dan terancamnya identitas
bangsa Indonesia.
- Pengaruh Positif Globalisasi Terhadap Nilai- nilai Nasionalisme
ü
Dilihat dari globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka
dan demokratis. Karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara, jika
pemerintahan djalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat
tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa rasa
nasionalisme terhadap negara menjadi meningkat.
ü
Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional,
meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal
tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan
nasional bangsa.
ü
Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik
seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang
sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan
bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa.
- Pengaruh Negatif Globalisasi Terhadap Nilai- nilai Nasionalisme
ü
Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat
membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah
dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi
akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang.
ü
Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam
negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza
Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk
dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita
terhadap bangsa Indonesia.
ü
Masyarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri
sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat
yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.
ü
Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan
miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut
dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang dapat
mengganggu kehidupan nasional bangsa.
ü
Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian
antarperilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan
peduli dengan kehidupan bangsa.
Pengaruh- pengaruh di atas memang tidak secara langsung berpengaruh
terhadap nasionalisme. Akan tetapi secara keseluruhan dapat menimbulkan rasa
nasionalisme terhadap bangsa menjadi berkurang atau hilang. Sebab globalisasi
mampu membuka cakrawala masyarakat secara global. Apa yang di luar negeri
dianggap baik memberi aspirasi kepada masyarakat kita untuk diterapkan di
negara kita. Jika terjadi maka akan menimbulkan dilematis. Bila dipenuhi belum
tentu sesuai di Indonesia. Bila tidak dipenuhi akan dianggap tidak aspiratif
dan dapat bertindak anarkis sehingga mengganggu stabilitas nasional, ketahanan
nasional bahkan persatuan dan kesatuan bangsa.
C.
Antisipasi Pengaruh Negatif Globalisasi Terhadap Identitas Nasional
Pengaruh negatif globalisasi lebih banyak daripada pengaruh positifnya. Oleh
karena itu diperlukan langkah untuk mengantisipasi pengaruh negatif globalisasi
terhadap nilai nasionalisme.
Langkah- langkah untuk mengantisipasi dampak negatif globalisasi terhadap Identitas Nasional antara lain
yaitu :
1.
Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai
produk dalam negeri.
2.
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
3.
Mengejar ketertinggalan penguasaan IPTEK.
4.
Membenahi kebijakan ekonomi, termasuk kepastian
hukum untuk berusaha, ketenagakerjaan, keamanan, perpajakan, perijinan, dan
sebagainya.
5.
Membangun infrastruktur yang memadai seperti
jalan, pelabuhan, bandara, listrik, komunikasi, transportasi dan sebagainya.
6.
Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila sebagai acuan dalam setiap
kebijakan.
7.
Mewujudkan pemrintahan yang baik dan bersih dan
membrantas KKN.
8.
Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.
9.
Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti
sebenar- benarnya dan seadil- adilnya.
10. Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang
politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa.
Dengan
adanya langkah- langkah antisipasi tersebut diharapkan mampu menangkis pengaruh
globalisasi yang dapat mengubah nilai nasionalisme terhadap bangsa yang
mengancam identitas nasional yang menjadi jati diri bangsa. Sehingga kita tidak akan kehilangan kepribadian bangsa/identitas
bangsa kita bangsa Indonesia.
Fragmentasi global yang kekuataannya tak terelakkan
tersebut di satu sisi justru memberi kontribusi memudarnya identitas yang
selama ini dijadikan karakteristik sejumlah suku bangsa negeri Nusantara ini.
Kendati demikian harus diakui bahwa globalisasi bisa
memberi dampak positif. Misalnya, masuknya budaya asing yang memperkaya
kebudayaan Indonesia, perubahan pola pikir tradisional menjadi pola pikir
rasional, sistematis, dan analitis. Selain itu, globalisasi justru akan
menambah berkembangnya ilmu pengetahuan dan cara berpikir kritis.
Tantangan bagi bangsa Indonesia akibat globalisasi
memang mengancam eksistensi jati diri bangsa Indonesia. Sebut saja terjadinya
guncangan budaya (cultural shock). Untuk itulah, sebuah strategi kebudayaan nasional membutuhkan suatu diskusi
panjang yang diharapkan mampu memberi kontribusi berharga bagi pudarnya
identitas yang terpecah terhadap negara dan bangsa.
D.
Menyikapi Globalisasi terhadap Identitas Nasional dengan Filter
Pancasila
Di era globalisasi ini pergesekan dan saling
mempengaruhi antarnilai-nilai budaya tidak bisa dihindarkan. Untuk itu, bangsa
Indonesia bukan saja harus mampu bertahan, namun juga harus mampu berperan
aktif. Peran bertahan ada kemungkinan akan menimbulkan isolasi, ketertutupan
dan keterbukaan(superiority). Setidaknya
kemungkinan ketiga, yaitu akomodatif, yakni penyesuaian dan penerimaan akan
hal-hal yang datang dari luar sejauh bisa di tolerir. Oleh karena itu,
persiapan intern baik tentang pemahaman maupun sikap dan mentalitas bangsa
harus dibenahi terlebih dahulu.
Bangsa Indonesia hendaknya mampu menyelamatkan bangsa nya dari dampak negatif globalisasi.
Lebih lanjut bagaimana Indonesia dengan Pancasilanya tidak saja mampu memberi
perisai terhadap manusia Indonesia dalam era globalisasi, namun juga mampu
berperan aktif dan mampu pula menciptakan dan mendorong bangsanya untuk
berperan aktif, bukan menciptakan bangsa yang mengisolir diri dari era
globalisasi.
Pergaulan global sudah tidak dapat dihindari lagi oleh
seseorang ataupun suatu bangsa, kecuali ia sengaja mengurung diri dengan
menjauhi interaksi dan komunikasi dengan orang lain. Ketika seseorang masih
membaca, menonton TV, menggunakan alat komunikasi, apalagi internet, ia akan
tetap terperangkap dalam proses dan model pergaulan global.
Istilah globalisasi yang sangat populer itu, dapat
berarti alat dan dapat pula berarti ideologi. Alat merupakan wujud
keberhasilan ilmu dan teknologi, terutama sekali di bidang komunikasi. Ketika globalisasi berarti alat, maka
globalisasi sangat netral. Artinya, ia berarti sekaligus mengandung hal-hal
positif, ketika dimanfaatkan untuk tujuan yang baik. Sebaliknya, ia dapat
berakibat negatif, ketika hanyut ke dalam hal-hal negatif. Dengan demikian
globalisasi akan tergantung pada siapa yang menggunakannya dan untuk keperluan
serta tujuan apa digunakan. Jadi, sebagai alat dapat bermanfaat dan dapat pula
mengakibatkan bencana. Terobosan teknologi informasi dapat dijadikan alat untuk
hal-hal positif, dalam waktu bersamaan dapat pula menjadi penyebab hal-hal
negatif.
Ketika globalisasi sebagai
ideologi, sudah mempunyai arti tersendiri dan
netralitasnya sangat berkurang. Oleh karena itu, tidak aneh kalau kemudian
tidak sedikit yang menolaknya. Sebab, tidak sedikit akan terjadi benturan
nilai, antara lain yang dianggap sebagai ideologi globalisasi dan nilai-nilai
yang dianut oleh suatu bangsa.
v
Kiat Indonesia menghadapi Globalisasi dalam
berbagai aspek kehidupan
Pengaruh globalisasi yang semakin kuat perlu disikapi dengan
mempertimbangkan seluruh aspek kehidupan yang diarahkan untuk tetap berada pada koridor pencapaian tujuan
nasional sebagai wujud Indonesia baru. Pancasila sebagai ideologi dan dasar
negara Republik Indonesia mutlak harus dipertahankan dan diimplementasikan
secara benar. Nilai-nilai Pancasila harus mewarnai semua aspek kehidupan
bangsa, sehingga tetap pada arah yang ditetapkan dalam rangka mencapai tujuan
nasional.
Di bidang politik, Indonesia
harus melakukan proses demokrasi yang ditujukan untuk mewujudkan kedaulatan
rakyat. Demokrasi di Indonesia hendaknya diarahkan pada pemerintah yang
dibentuk oleh rakyat, dilaksanakan rakyat, dan ditujukan untuk kepentingan
rakyat.
Di bidang ekonomi, bangsa
Indonesia perlu melaksanakan pasal 33 UUD 1945 dengan membangun kerja sama
pelaku ekonomi yang terdiri dari badan usaha koperasi, badan usaha milik
negara, dan badan usaha milik swasta. Daerah harus diberdayakan agar mampu
menghasikan produk-produk unggulan daerah yang dapat diangkat menjadi produk
unggulan nasional. Dengan demikian daya saing bangsa yang sangat diperlukan
dalam era pasar bebas dapat tercipta.
Di bidang sosial budaya,
bangsa Indonesia harus mampu mempertahankan nilai-nilai dasar budaya bangsa
sebagaimana termuat dalam Pancasila. Pengembangan sumber daya manusia
berkualitas sangat penting untuk mengejar ketertinggalan dengan negara maju.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Di era globalisasi ini pergesekan dan saling
mempengaruhi antarnilai-nilai budaya tidak bisa dihindarkan atau dipungkiri. Untuk itu, bangsa Indonesia bukan saja harus
mampu bertahan, namun juga harus mampu berperan aktif dalam menyikapi
pengaruh-pengaruh yang ditimbulkan dari efek globalisasi itu. Jika kita tidak
mampu menyikapinya maka pengaruh tersebut dapat mengancam identitas nasional
yang menjadi jati diri bangsa Indonesia.
Bangsa Indonesia hendaknya mampu
menyelamatkan bangsa nya dari dampak
negatif globalisasi. Lebih lanjut bagaimana Indonesia dengan Pancasilanya tidak
saja mampu memberi perisai terhadap manusia Indonesia dalam era globalisasi,
namun juga mampu berperan aktif dan mampu pula menciptakan dan mendorong
bangsanya untuk berperan aktif, bukan menciptakan bangsa yang mengisolir diri
dari era globalisasi. Menyikapi globalisasi dengan menggunakan filter Pancasila
yaitu menanamkan
dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila sebagai acuan dalam setiap
kebijakan.
DAFTAR PUSTAKA
Azra, Azyumardi. 2004. Rejuvenasi Pancasila di tengah arus
globalisasi. Jakarta:
Yayasan taman Pustaka.
Dhont, Frank. 2005. Nasionalisme
Baru inetlektual Indonesia Tahun 1920-an.
Yogyakarta: Gadja Mada University press.
Khor, Martin. 2003. Globalisasi Perangkap Negara-Negara Selatan.
Yogyakarta : Cindelaras Pustaka Rakyat Cerdas.
Sartono, Kus Eddy dkk.2008. Pendidikan Kewarganegaraan UNY.
Yogyakarta: UNY press.
http : //id.wikipedia.org/wiki/Peranan
Identitas Nasional dalam Globalisasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar