Oleh : Yovi Citra Nengsih
KEWAJIBAN
DAN EKUITAS (IASB FRAMEWORK & EKUITAS)
A.
KEWAJIBAN
Kewajiban
adalah “kemungkinan pengorbanan manfaat ekonomi
masa depan yang timbul dari keharusan saat ini dari suatu entitas untuk
mentransfer aktiva atau menyediakan jasa kepada entitas lainnya di masa depan
sebagai akibat transaksi atau kejadian yang telah lalu. Untuk
dapat disebut sebagai kewajiban, suatu objek atau pos harus mempunyai
karakteristik sebagai berikut:
· Menjadi
pengorbanan sumber ekonomik yang cukup pasti di masa depan (probable future
sacrifices of economic benefits).
· Menjadi
kewajiban saat ini atau perioda ini (present obligation) untuk menyerahkan kas,
barang, atau jasa di masa datang.
· Terjadi
karena transaksi masa lalu.
Dasar pengukuran kewajiban yang
paling objektif adalah kos tunai atau kos tunai implisit. Karena kewajiban
merupakan cerminan dari aset, maka pengukurannya juga mengikuti pengukuran
aset. Secara umum, kewajiban disajikan dalam neraca berdasarkan urutan
kelancarannya sejalan dengan aset. PSAK No. 1 menggariskan bahwa aset lancar
disajikan menurut urutan likuiditas sedangkan kewajiban disajikan menurut
urutan jatuh tempo. PSAK No. 1 menentukan bahwa semua kewajiban yang tidak
memenuhi kriteria sebagai kewajiban jangka pendek diklasifikasikan sebagai
kewajiban jangka panjang. Kriteria tersebut adalah (a) diperkirakan akan
diselesaikan dalam jangka waktu siklus normal operasi perusahaan, atau (b)
jatuh tempo dalam jangka waktu dua belas bulan dari tanggal neraca. Kewajiban
diurutkan berdasarkan jatuh temponya yaitu:
a.
Kewajiban
Lancar
Kewajiban lancar
adalah hutang yang akan dibayar (atau jasa yang akan diberikan) dalam tahun
atau siklus operasi berikutnya. Pelunasan kewajiban lancar membutuhkan aktiva lancar
(biasanya kas). Untuk menilai kewajiban lancar pada neraca ialah dengan cara
mengabaikan present value dan dilaporkan pada nilai nominal. Contoh meliputi:
1.
Hutang usaha
2.
Wesel bayar jangka pendek.
3.
Bagian lancar hutang jangka panjang.
4.
Hutang dividen (dicatat pada saat
diumumkan oleh perusahaan):
Dividen……………………………………xxx
Hutang
Dividen………………………..xxx
5.
Pendapatan diterima dimuka (dicatat
dalam akun kewajiban sampai barang /jasa diberikan).
6.
Pajak penjualan (dicatat secara terpisah
dan tercermin sebagai akun kewajiban sampai dibayarkan ke kantor pajak).
7.
Hutang pajak penghasilan perusahaan.
8.
Hutang pajak penghasilan karyawan
(dicatat terpisah dari upah / gaji dan tercermin sebagai akun kewajiban sampai
disetorkan ke kantor pajak.
9.
Accrued Liabilities : akru biaya dan
kewajiban pada akhir periode berjalan, dan biasanya dibayarkan beberapa waktu
kemudian di periode berikutnya. Contoh meliputi hutang gaji, hutang bunga,
hutang sewa, hutang premi asuransi, dll.
b.
Kewajiban
Jangka Panjang
Kewajiban jangka
panjang adalah hutang yang baru akan dibayar setelah lebih dari satu tahun,
namun kewajiban berbunga jangka panjang tetap akan jatuh tempo dalam jangka
waktu 12 bulan sejak tanggal neraca apabila:
·
Kesepakatan awal perjanjian pinjaman
untuk jangka waktu lebih dari dua belas bulan
·
Perusahaan bermaksud membiayai kembali
kewajibannya dengan pendanaan jangka panjang, dan
·
Maksud diatas didukung dengan perjanjian
pembiayaan kembali atau penjadwalan kembali pembayaran yang resmi disepakati
sebelum laporan keuangan disetujui.
Contoh:
·
Wesel bayar: jumlah yang terhutang
kepada bank atau kreditor lainnya dengan jatuh tempo lebih dari satu tahun.
·
Hutang hipotek: jumlah yang terhutang
kepada perusahaan hipotek dengan jatuh tempo lebih dari satu tahun.
·
Hutang obligasi: jumlah yang terhutang
kepada investor yang memiliki investasi obligasi yang diterbitkan oleh
perusahaan, dimana pembayaran pokok dan bunganya berjangka waktu lebih dari
satu tahun.
ü Beberapa
alasan pendanaan dengan obligasi dibandingkan dengan penerbitan saham:
1. Pemilik
perusahaan saat ini tetap memegang kendali atas perusahaan
2. Bunga
adalah beban yang dapat mengurangi pendapatan kena pajak, sedangkan deviden
tidak
3. Tingkat
suku bunga yang berlaku mungkn lebih menguntungkan relatif terhadap harga pasar
untuk saham
4. Beban
yang dikurangkan dari laba untuk membayar bunga kepada pemberi pinjaman dapat
lebih rendah dibandingkan dengan jumlah deviden yang diharapkan oleh pemegang
saham.
ü Sifat
Obligasi
o
Seringkali memiliki nilai nominal (face
value), nilai nominal (par value), nilai jatuh tempo ( maturity value).
o
Surat kontrak obligasi
o
Dapat dijual ke investor atau melalui
penjamin emisi (full commitment basis atau best effort basis à kasus obligasi IBM, penjamin emisi rugi $ 50 juta
karena naiknya suku bunga bank)
ü Harga
Pasar Obligasi
·
Harga Pasar obligasi ditentukan
diantaranya oleh tingkat bunga yang ditetapkan atau tingkat bunga kontrak.
·
Tingkat bunga kontrak tidak selalu sama
dengan tingkat bunga pasar, akibatnya obligasi akan mengalami : premi (bunga
diatas tingkat bunga pasar) atau
diskonto (bunga dibawah tingkat bunga pasar).
·
Premi atau diskonto adalah jumlah yang
diperlukan untuk menyesuaikan tingkat bunga yang ditetapkan dengan tingkat
bunga pasar yang berlaku atau hasil dari obligasi itu.
·
Tingkat bunga ditetapkan yang telah
disesuaikan dengan premi atau diskon merupakan tingkat pengembalian aktual dari obligasi dan dikenal
dengan tingkat bunga pasar, ingkat bunga hasil atau tingkat bunga efektif.
·
Harga pasar obligasi pada tanggal
berapapun dapat ditentukan dengan cara mendiskontokan menentukan nilai sekarang
dari) nilai jatuh tempo dan pembayaran bunga yang tersisa dengan tingkat bunga
pasar
Contoh:
Suatu
obligasi dengan jangka waktu 10 tahun dan bunga 8% serta nilai nominal $
100.000 akan dijual pada tanggal penerbitannya. Tingkat bunga efektif 10%,
dimajemukkan setengah tahunan. Berapa harga pasar obligasi tersebut:
Nilai
sekarang dari utang pokok:
PV $ 100.000, N = 20, I = 5% = 37.869
Nilai
sekarang dari utang pokok:
·
PMT $ 4000, N = 20, I = 5% = 49.849
·
Total nilai sekarang 87.538
1)
Kewajiban
Kontinjensi
·
Kewajiban potensial yang timbul dari
peristiwa masa lalu dan keberadaannya menjadi pasti dengan terjadinya atau
tidak terjadinya satu peristiwa atau lebih pada masa datang yang tidak
sepenuhnya berada dalam kendali perusahaan atau
·
Kewajiban kini yang timbul sebagai
akibat peristiwa masa lalu tetapi tidak diakui karena :
ü Tidak
terdapat kemungkinan besar (not probable) perusahaan mengeluarkan sumber daya
yang mengandung manfaat ekonomis (selanjutnya disebut sebagai”sumber daya’)
untuk menyelesaikan kewajibannya atau
ü Jumlah
kewajiban tersebut tidak dapat diukur secara andal.
Kewajiban
kontinjensi jumlah pastinya baru diketahui setelah terjadinya aktivitas di masa
depan dan dapat berkembang kea rah yang tidak diperkirakan semula, oleh karena
itu, kewaqjiban kontinjensi harus terus-menerus dikaji ulang untuk menentukan
apakah tingkat kemungkinan arus keluar sumber daya bertambah sehingga menjadi
kemungkinan besar (probable). Contoh meliputi:
·
Garansi
o
Catat estimasi biaya dan kewajiban
ketika produk dijual (matching concept):
Biaya garansi xxx
Estimasi
kewajiban garansi xxx
o
Ketika biaya terjadi (biasanya di
perioda berikutnya). Membiayakan
pengeluaran pada kewajiban garansi:
Estimasi kewajiban garansi xxx
Kas,
dll xxx
·
Hadiah Promosi.
·
Tuntutan hukum.
2)
Kewajiban
diestimasi dan kewajiban lainnya:
·
Kewajiban diestimasi : kewajiban yang
waktu yang jumlahnya belum pasti
Kewajiban
diestimasi harus diakui apabila ketiga kondisi berikut ini dipenuhi:
(a) Perusahaan
memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif)
sebagai akibat peristiwa masa lalu,
(b) Besar
kemungkinan (probable) penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus
keluar sumber daya dan
(c) Estimasi
yang andal mengenai jumlah kewajiban dapat dibuat.
·
Perbedaan antara kewajiban
diestimasi dan kewajiban lainnya:
ü kewajiban
diestimasi terdapat ketidakpastian mengenai waktu atau jumlah yang harus
dikeluarkan pada masa datang untuk menyelesaikan kewajiban diestimasi tersebut,
Sebaliknya
(a) utang
dagang adalah kewajiban untuk membayar barang atau jasa yang telah diterima
atau dipasok dan telah ditagih melalui faktur atau secara formal sudah
disepakati dengan pemasok.
(b) akrual
adalah kewajiban untuk membayar barang atau jasa yang telah diterima atau
dipasok, tetapi belum dibayar, ditagih atau secara formal disepakati dengan
pemasok, termasuk jumlah yang masih harus dibayar kepada pegawai (derajat
ketidakpastian rendah).
akrual
sering dilaporkan sebagai bagian dari utang dagang atau utang lainya, sedangkan
kewajiban diestimasi dilaporkan secara terpisah. Hubungan
antara kewajiban diestimasi dan kewajiban kontinjensi (PSAK).
o
Secara umum, semua kewajiban diestimasi
bersifat kontinjensi karena tidak pasti dalam jumlah atau waktu. Tetapi dalam
pernyataan ini istilah kontijensi digunakan untuk kewajiban dan aktiva yang
tidak diakui karena keberadaannya baru dapat dipastikan dengan terjadi atau
tidak terjadinya satu peristiwa atau lebih yang tidak pasti pada masa datang
dan tidak sepenuhnya berada dalam kendali perusahaan. Disamping itu istilah
kontinjensi digunakan untuk kewajiban yang tidak memenuhi kriteria pengakuan.
(a) Kewajiban
diestimasi diakui sebagai kewajiban (dengan asumsi dapat dibuat estimasi andal)
karena kewajiban diestimasi tersebut merupakan kewajiban masa kini dan
kemungkinan besar (probable) mengakibatkan arus keluar sumber daya untuk
menyelesaikan kewajiban tersebut.
(b) Kewajiban
kontijensi tidak diakui sebagai kewajiban karena kewajiban kontijensi
tersebut merupakan salah satu dari berikut ini :
(i) Kewajiban
potensial karena belum pasti apakah perusahaan memiliki kewajiban kini yang
akan menimbulkan arus keluar sumber daya, atau
(ii) Kewajiban
kini yang tidak memenuhi kriteria pengakuan dalam Pernyataan (PSAK), (karena tidak bersifat kemungkinan bahwa penyelesaian
kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya atau karena estimasi
yang andal mengenai jumlah kewajiban tidak dapat dibuat).
n
Kewajiban Diestimasi dan Kewajiban
Kontinjensi
Apabila
sebagai akibat dari kejadian masa lampau, timbul kemungkinan perusahaan akan
mengeluarkan sumber daya yang mengandung manfaat ekonomis dalam rangka
menyelesaikan: (a) kewajiban masa kini atau (b) kemungkinan kewajiban yang
keberadaanya akan menjadi pasti, hanya dengan terjadinya atau tidak
terjadinya satu atau lebih peristiwa yang belum pasti di masa depan, yang
(peristiwa itu) tidak sepenuhnya berada dalam kendali perusahaan.
|
||
Apabila
terdapat kewajiban kini yang kemungkinan besar akan mengakibatkan perusahaan
mengeluarkan sumber daya.
|
Apabila
terdapat kemungkinan kewajiban atau kewajiban kini yang kemungkinan, tetapi
tampaknya tidak, akan mengakibatkan perusahaan mengeluarkan sumber daya.
|
Apabila
terdapat kemungkinan kewajiban atau kewajiban kini sangat kecil
kemungkinannya perusahaan mengeluarkan sumber daya.
|
Kewajiban
disetimasi diakui oleh perusahaan
Dilakukan
pengungkapan mengenai kewajiban diestimasi tersebut.
|
Kewajiban diestimasi
tidak diakui
Dilakukan
pengungkapan mengenai kewajiban kontinjensi tersebut.
|
Kewajiban
disetimasi tidak diakui
Tidak diperlukan
pengungkapan.
|
n Kewajiban konstruktif
Kewajiban yang timbul berdasarkan praktik
baku masa lalu, kebijakan yang telah dipublikasi atau pernyataan baru yang
cukup spesifik, sehingga perusahaan telah memberikan indikasi kepada pihak lain
bahwa perusahaan akan menerima tanggung jawab tertentu dan mengakibatkan
perusahaan menimbulkan ekspektasi kuat dan sah kepada pihak lain bahwa
perusahaan akan melaksanakan tanggung jawab tersebut.
n Kewajiban hukum
Kewajiban yang timbul dari suatu kontrak
legislasi atau peraturan perundang-undangan atau pelaksanaan produk hukum
lainnya.
Konsekuensi
ekonomis dari pelaporan kewajiban ialah:
n Pemegang
saham dan investor
o
Beban bunga menjadi pengurang pajak,
namun semakin banyak hutang berarti semakin besar risiko bagi pemegang saham.
o
Hak pemilik ekuitas berada dibawah
kreditor.
n Kreditor
o
Pembatasan Covenants terkait limit
hutang.
n Manajemen
o
Ingin meminimalkan hutang pada neraca.
o
Seringkali mencari “off-balance sheet
financing”.
o
Hutang yang lebih sedikit pada saat ini
meningkatkan kemungkinan untuk meminjam di masa depan.
B. EKUITAS
Ekuitas adalah hak residual atas aset
perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban. Ekuitas diurutkan berdasarkan
sumbernya, diantaranya:
n Modal
disetor
Diperoleh
ketika pemilik (pemegang saham) perusahaan menyetorkan uang dan aktiva lainnya
kepada perusahaan. Komponen modal disetor meliputi:
·
Saham preferen:
Keunggulan yaitu diprioritaskan dari
saham biasa dalam hal terjadi likuidasi, dividen tetap, dapat memiliki beragam
variasi dividen, diprioritaskan dari saham biasa dalam hal pembagian dividen.
Kelemahannya yaitu prioritas dalam
hutang dalam hal terjadi likuidasi, dividen dapat ditunda pembayarannya, tidak
memiliki hak suara.
·
Saham biasa: bagian saham yang
diterbitkan untuk mencerminkan kepemilikan. Keunggulannya yaitu memiliki hak
suara dalam hak pemilihan dewan direksi, ataupun pemilihan aktivitas manajeman
yang signifikan, serta memiliki hak atas sisa laba (setelah saham preferen).
Kelemahannya yaitu prioritas terakhir dalam hal terjadi likuidasi, dan tidak
ada jaminan return.
·
Treasury stock: terjadi ketika
perusahaan membeli kembalu saham biasa yang telah diterbitkan sebelumnya.
Alasan pembelian kembali:
-
Ingin diberikan kepada pegawai sebagai
kompensasi.
-
Ingin dimiliki sebagai treasury stock
(atau hendak dihapus) untuk meningkatkan harga pasar dan EPS.
-
Mengurangi total pembayaran dividen
dengan tetap mempertahankan jumlah dividen yang dibayarkan per saham.
-
Mencegah usaha ambil alih dengan
mengurangi proporsi saham yang tersedia untuk dibeli.
-
Memberikan kas kembali kepada pemegang
saham.
·
Laba Ditahan
Mencerminkan
kelebihan laba yang diinvestasikan kembali dalam perusahaan setelah pembayaran
dividen kepada pemegang saham, hal ini mencerminkan ekuitas yang dihasilkan
perusahaan untuk pemegang saham.
HUTANG VS EKUITAS
|
|
·
Kontrak hukum formal
·
Tanggal jatuh tempo yang tetap
·
Pembayaran bunga secara tetap dan
berkala
·
Mendapat prioritas dalam hal terjadi
kebangkrutan
·
Tidak memiliki suara dalam manajemen
·
Beban bunga menjadi pengurang pajak
|
·
Tidak memiliki tanggal jatuh tempo
·
Mendapat dividen
·
Hak atas aset bersifat residual
·
Saham biasa memiliki hak suara
·
Pembayaran dividen tidak mengurangi
pajak
·
Pajak dikenakan atas penghasilan dan
dividen
|
DAFTAR PUSTAKA
Instrumen Keuangan. Penyajian dan Pengungkapan. ED PSAK No. 50
Silvia. 2010. Kewajiban
dan Ekuitas. Universitas Kristen Maranatha. Program Profesi Akuntansi. Bandung.
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar