Oleh
: Yovi Citra Nengsih
A. Independensi dan Kualitas Audit
Etika
berarti karakter. Secara luas etika keseluruhan norma dan penilaian yang
digunakan oleh masyarakat untuk mengetahui bagaimana manusia seharusnya
menjalankan kehidupan ( Pratiwi,2008). Etik merupakan suatu prinsip moral dan
perbuatan yang menjadi landasan bertindaknya seseorang, sehingga apa yang
dilakukanya dipandang oleh masyarakat sebagai perbuatan yang terpuji dan
meningkatkan martabat serta kehormatan seseorang.
Profesi
akuntansi mendapat perhatian yang cukup tajam dari masyarakat, karena seiring
dengan terjadinya beberapa pelanggaran etika yang dilakukan oleh akuntan, baik
akuntan publik, akuntan intern perusahaan maupun akuntan pemerintah. Oleh sebab
itu, akuntan mempunyai kewajiban untuk menjaga standar perilaku etis tertinggi
mereka kepada organisasi dimana mereka bernaung, profesi mereka, masyarakat dan
diri mereka sendiri. Kinerja Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berkualitas
sangat ditentukan oleh kinerja auditor. Auditor harus mentaati aturan etika
profesi ynag meliputi peraturan tentang independensi, integritas dan
objektivitas, standar umum dan prinsip akuntansi, tanggung jawab kepada klien,
tanggung jawab kepada rekan seprofesi, serta tanggung jawab dan praktik lainya
(Satyo. 2005 dalam Trisnaningsih. 2007)
Adanya
penerapan aturan etika akuntan dapat mendukung tercapainya tujuan profesi
akuntan yaitu bekerja dengan standar profesi yang tinggi, mencapai
tingkat kinerja yang diharapkan, mencapai tingkat kinerja yang memenuhi persyaratan
kepentingan masyarakat. Aturan etika (peraturan perilaku) yang
terdapat didalam kode etik IAPI (SPAP,
2004) terdiri dari:
a) Independensi,
integritas, dan objektivitas
b) Standar
Umum dan Prinsip Akuntansi
c) Tanggung
jawab kepada klien
d) Tanggung
jawab pada rekan
e) Tanggung
jawab pada praktik lain
Profesi
auditor telah menjadi sorotan masyarakat dalam beberapa tahun terakhir. Mulai
dari kasus Enron di Amerika sampai dengan kasus Telkom di Indonesia membuat
kredibilitas auditor semakin dipertanyakan. Kasus Telkom tentang tidak
diakuinya KAP Eddy Pianto oleh SEC dimana SEC tentu memiliki alasan khusus
mengapa mereka tidak mengakui keberadaan KAP Eddy Pianto. Hal tersebut bisa
saja terkait dengan independensi yang dimiliki oleh auditor masih diragukan oleh
SEC, independensi merupakan karakteristik sekaligus yang harus dimiliki oleh
auditor. Jika auditor dapat menyelesaikan pekerjaannya secara professional,
maka kualitas audit akan terjamin karena kualitas audit merupakan keluaran
utama dari profesionalisme.
Kualitas
audit yang baik akan dihasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya sebagai
dasar pengambilan keputusan. (Singgih dan Icuk, 2010) mengungkapkan bahwa
kualitas audit dipengaruhi oleh independensi dan pengalaman. Kualitas audit
menurut Christiawan (2002) ditentukan oleh kompetensi dan independensi. Barnes
dan Huan (1993) menyebutkan bahwa pemberian opini tergantung pada faktor independensi.
Independensi merupakan salah satu komponen etika yang harus dijaga oleh akuntan
publik. Independensi mewajibkan auditor harus bersikap mandiri dan tidak
memihak kepada klien yang telah menugasinya dan membayarnya karena pada
dasarnya auditor melaksanakan pekerjaan untuk kepentingan publik.
Knapp,
Michael (1985) mengatakan bahwa yang mempengaruhi pemberian pendapat audit
adalah kemampuan auditor untuk bersikap independen meskipun mendapatkan tekanan
dari pihak manajemen. Sedangkan pelaporan pelanggaran tergantung kepada
dorongan auditor untuk mengungkapkan pelanggaran tersebut. Dorongan ini akan
tergantung pada independensi yang dimiliki auditor tersebut. Independensi dalam
The CPA Handbook menurut E.B Wilcox merupakan standar auditing yang bertujuan
untuk menambah kredibilitas laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen.
Independensi berarti sikap mental yang bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan
oleh pihak lain dan tidak tergantung pada orang lain (Mulyadi, 1998). Independensi merupakan dasar utama kepercayaan
masyarakat pada profesi akuntan publik dan merupakan salah satu faktor yang
sangat penting untuk menilai mutu jasa audit (Trisnaningsih, 2007).
Standar
Auditing Seksi 220.1 (SPAP : 2001) menyebutkan bahwa independen bagi seorang
akuntan publik artinya tidak mudah dipengaruhi karena ia melaksanakan
pekerjaannya untuk kepentingan umum/publik. Mulyadi (1998) menyatakan bahwa
independensi juga berarti adanya kejujuran dalam diri auditor dalam
mempertimbangkan fakta dan adanya pertimbangan yang objektif tidak memihak
dalam diri auditor dalam merumuskan dan menyatakan pendapatnya. Standar umum
yang kedua mensyaratkan auditor untuk menjaga tingkah laku independen dalam
suatu perikatan (Simamora, 2002). Auditor tidak dibenarkan memihak kepada
siapapun, sebab pendapat yang dinyatakan oleh auditor mengenai kewajaran
laporan keuangan perusahaan akan dipertanyakan jika auditor tidak sungguh –
sungguh bersikap independen. Sikap independensi auditor dapat menghindarkan
hubungan yang mungkin mengganggu obyektivitas auditor.
Wati
dan Subroto (2003) telah melakukan penelitian mengenai independensi auditor di
Indonesia. Dimana independensi auditor terdapat beberpa faktor-faktor yang
mempengaruhi yaitu
(1)
ikatan keputusan keuangan dan hubungan usaha dengan klien;
(2)
persaingan antar KAP;
(3)
pemberian jasa lain selain jasa audit;
(4)
lama penugasan audit;
(5)
besar kantor akuntan; dan
(6)
besarnya audit fee.
Refrensi:
Badjuri,
A (2011). Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Kualitas Audit Auditor
Independen pada Kantor Akuntan Publik (KAP) Di jawa Tengah. Vol, 3, No 183-197.
Jakarta
Lisda,
A. (2009). Pengaruh Kemampuan Intelektual, Kecerdasan Emosional, dan Kecerdasan
Spritual Terhadap Perilaku Auditor Serta Dampak Pada Kinerja. Tesis
M.
Nirzahrul Alim, T. H. (2007). Pengaruh Kompetensi Dan Independensi Terhadap
Kualitas Audit Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi. UNHAS Makassar
How to play casino games at Borgata Hotel Casino and Spa in
BalasHapusEnjoy the 서산 출장마사지 casino experience at Borgata Hotel Casino and 광명 출장안마 Spa in 부천 출장샵 Atlantic 밀양 출장샵 City. With great amenities like casino games, exclusive 고양 출장안마 VIP program, and a wide