Oleh: Yovi Citra Nengsih
Metode Harga
Pokok Proses
Produk
Diolah Melalui Lebih Dari Satu Departemen Produksi
Harga pokok produk yang dihasilkan oleh
departemen setelah departemen pertama terdiri dari :
- biaya
produksi yang dibawa dari departemen sebelumnya
- biaya
produksi yang ditambahkan dalam departemen setelah departemen pertama
Contoh :
PT AJP memiliki dua departemen produksi, Dept. A dan Dept.B untuk
menghasilkan produknya. Data produksi dan biaya kedua departemen tersebut dalam
bulan januari 19x1 yaitu :
Dept.
A Dept B
Dimasukkan dalam proses 35.000
kg
Produk selesai ditransfer ke Dept.
B 30.000 kg
Produk selesai ditransfer ke
gudang 24.000
kg
Produk dalam proses akhir bulan 5.000 kg 6.000 kg
Biaya yang dikeluarkan dlm bln Jan
19x1
Biaya bahan baku Rp.
70.000 0
Biaya tenaga kerja Rp.
155.000 Rp. 270.000
BOP Rp.
246.000 Rp. 405.000
Tingkat penyelesaian produk dalam
Proses akhir
BBB 100% -
Biaya konversi 20% 50%
Perhitungan Harga Pokok Produksi
per satuan Dept A
Unsur Biaya Prod. Total Biaya Unit Biaya Produksi
Ekuivalensi per Kg
(1) (2) (3) (2) :
(3)
BBB Rp. 70.000 35.000 Rp
2
BTK Rp.155.000 31.000 Rp 5
BOP Rp.248.000 31.000 Rp 8
Total Rp.473.000 Rp.15
HPP selesai yang ditransfer ke Dept B = 30.000 x Rp 15 = Rp 450.000
HP Persediaan produk dalam proses akhir :
BBB : 100% x 5.000 x Rp 2 :
Rp. 10.000
BTK : 20% x 5.000 x Rp 5 : Rp.
5.000
BOP : 20% x 5.000 x Rp 8 : Rp. 8.000 Rp. 23.000 +
Jml biaya produksi Dept A bln Jan 19x1 Rp. 473.000
Laporan Biaya Produksi Dept A
PT AJP
Laporan Biaya Produksi Dept A
bln Jan 19x1
Data Produksi
Dimasukkan dlm proses 35.000
kg
Produk jadi yang ditransfer ke gudang 30.000
kg
Produk dlm proses akhir 5.000 kg
Jumlah produk yang dihasilkan 35.000
kg
Biaya yang dibebankan Dept A dlm Bln Jan
19x1
Total Per
Kg
BBB Rp. 70.000 Rp.
2
BTK Rp.155.000 Rp. 5
BOP Rp.248.000 Rp. 8
Jumlah Rp.473.000 Rp.15
Perhitungan biaya
HPP jadi yang ditransfer ke Dept B 30.000 kg @ Rp 15 Rp.450.000
HP Pers produk dlm proses akhir
BBB Rp.10.000
BTK Rp 5.000
BOP Rp. 8.000 Rp.
23.000
Jml Biaya produksi yang dibebankan
Dept A bln Jan Rp.473.000
Jurnal pencatatan biaya produksi Dept. A
- jurnal
mencatat BBB
BDP BBB Dept A Rp.
70.000
Persd Bhn Baku Rp. 70.000
- Jurnal
mencatat BTK
BDP BTK Dept A Rp.
155.000
Gaji dan upah Rp. 155.000
- Jurnal
mencatat BOP
BDP BOP Dept A Rp
248.000
Berbagai rekening
dikredit Rp. 248.000
- jurnal
mencatat HPP jadi yang ditransfer oleh Dept A ke Dept B
BDP BBB Dept B Rp.
450.000
BDP BBB Dept A Rp. 60.000
BDP BTK Dept A Rp.150.000
BDP BOP Dept A Rp.240.000
- jurnal
untuk mencatat HP Persd produk dlm proses yang belum selesai diolah dalam
Dept A pada akhir bln Jan 19x1
Persd Prod dlm Proses Dept A Rp.
23.000
BDP BBB Dept A Rp.
10.000
BDP BTK Dept A Rp. 5.000
BDP BOP Dept A Rp. 8.000
Perhitungan Harga Pokok Produksi Dept B
Unsur B Prod Total Biaya Unit Ekuivalensi B. Prod/Kg
1 2 3 2 : 3
BTK
Rp.270.000 27.000 Rp.
10
BOP
Rp.405.000 27.000 Rp.
15
Total
Rp.675.000 Rp. 25
Perhitungan harga pokok produk jadi dan prodk dlm proses Dept B
HP Prod. Selesai yg ditransfer Dept B ke Gudang
HP dari dept A : 24.000 x Rp 15 Rp. 360.000
Biaya
yang ditambahkan dept B
24.000
x Rp 25 Rp.
600.000
Total harga poko produk jadi yg ditransfer
ke gudang
24.000 x Rp 40 Rp.
960.000
HP Pers Prod. Dlm Proses Akhir
HP dr Dept A : 6.000 x Rp 15 Rp.
90.000
Biaya yg ditambahkan dept B :
BTK : 50% x 6.000 x Rp 10 : Rp. 30.000
BOP : 50% x 6.000 x Rp. 15 : Rp.45.000 +
Rp.
75.000
Total HP Pers. Prod dlm proses Dept B Rp.
165.000 +
Jml Biaya Prod Kumulatif Dept B
bln Jan 19x1 Rp.1.145.000
PT AJP
LAPORAN BIAYA PRODUKSI
DEPT. B
BLN JAN 19X1
Data produksi
Diterima dari dept 30.000
Kg
Prod. Jadi ditransfer ke gudang 24.000
Kg
Pro. Dlm proses akhir 6.000 Kg
Jml prod. Yg dihasilkan 30.000
Kg
Biaya kumulatif yang dibebankan Dept B
Dalam bulan Jan 19x1
Total Per Kg
HP dari Dept A (30.000 Kg) Rp.450.000 Rp. 15
Biaya yg ditambahkan Dept B
BTK Rp.
270.000 Rp. 10
BOP Rp.
405.000 Rp. 15
Jml Biaya yg ditambhakan Dept B Rp. 675.000 Rp.
25
Total biaya kumulatif dept B Rp. 1.125.000 Rp. 40
Perhitungan biaya
HP Prod Jadi yg ditransfer ke gudang
24.000 kg x Rp 40 Rp.
960.000
HP Pers. Prod Dlm Proses akhir
HP dari Dept A Rp 15 x 6.000 Rp. 90.000
Biaya yg ditambahkan dept B
BTK Rp.
30.000
BOP Rp.
45.000 + Rp. 165.000
Jml Biaya Prod Kumulatif yg dibebankan
Dept B bln Jan 19x1 Rp.
1.125.000
Jurnal pencatatan biaya Prod Dept B
- mencatat
penerimaan Prod. Dept A
BDP BBB Dept B Rp
450.000
BDP BBB Dept A Rp.
60.000
BDP BTK Dept A Rp.150.000
BDP BOP Dept A Rp.240.000
- mencatat
BTK
BDP BTK Dept B Rp.
270.000
Gaji dan Upah Rp. 270.000
- mencatat
BOP
BDP BOP Dept B Rp. 405.000
Berbagai rek dikredit Rp.
405.000
- mencatat
HP Prd Jadi yg ditansfer Dept B ke gudang
Pers. Prod Jadi Rp.
960.000
BDP BBB Dept B Rp.
360.000
BDP BTK Dept B Rp.
240.000
BDP BOP Dept B Rp. 360.000
- mencatat HP Pers Prod.Dlm Proses yg blm
selesai dm Dept B pd akhir bln Jan 19x1
Pers Prod. Dlm Proses Dept B Rp. 165.000
BDP
BBB Dept B Rp.
90.000
BDP
BTK Dept B Rp.
30.000
BDP
BOP Dept B Rp.
45.000
PENGARUH TERJADINYA PRODUK
YANG HILANG DALAM PROSES TERHADAP PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER SATUAN
Pengaruh terjadinya produk yang hilang pada awal
proses terhadap perhitungan harga pokok produksi per satuan
Contoh
PT AJP
memiliki 2 departemen produksi untk menghasilkan produknya : Departemen A dan
Departemen B. Data produksi dan biaya produksi ke dua departemen tersebut untuk
bulan Januari 19 x1 disajikan dalam gambar
berikut :
Data produksi
Bulan Januari 19x1
|
Departemen A
|
Departemen B
|
Produk
yang dimasukkan dalam proses
|
1.000
kg
|
|
Produk
selesai yang ditransfer ke Departemen B
|
700 kg
|
|
Produk
selesai yang ditransfer ke gudang
|
|
400 kg
|
Produk
dalam proses akhir bulan, dengan tingkat penyelesaian sebagai berikut :
Biaya
bahan baku & penolong 100 % biaya konversi 40 %
Biaya
bahan penolong 60 %, biaya konversi 50 %
|
200 kg
|
100 kg
|
Produk
yang hilang pada awal proses
|
100 kg
|
200 kg
|
Biaya produksi
Bulan Januari 19 x1
|
Departemen A
|
Departemen B
|
Biaya
bahan baku
|
Rp 22.500
|
Rp -
|
Biaya
bahan penolong
|
26.100
|
16.100
|
Biaya
tenaga kerja
|
35.100
|
22.500
|
Biaya
overhead pabrik
|
45.800
|
24.750
|
Perhitungan biaya
produksi per unit departemen A bulan januari 19 x1
Jenis
biaya
|
Jumlah
produk yang dihasilkan oleh departemn A ( unit ekuivalensi)
1
|
Biaya
produksi Departemen A
2
|
Biaya
per kg yang dihasilkan departemen A
2:1
|
Biaya
bahan baku
|
700 kg
+ 100 % x 200 kg = 900 kg
|
Rp 22.500
|
Rp 25
|
Biaya
bahan penolong
|
700 kg
+ 100 % x 200 kg = 900 kg
|
26.100
|
29
|
Biaya
tenaga kerja
|
700 +
40%x200kg=780kg
|
35.100
|
45
|
Biaya
overhead pabrik
|
700 +
40%x200kg=780kg
|
46.800
|
60
|
|
|
Rp 130.500
|
Rp 159
|
Perhitungan biaya
produksi Departemen A bulan Januari 19x1
Harga
pokok produk selesai yang ditransfer ke Departemen B : 700 x Rp 159
|
Rp
111.300
|
Harga
pokok persediaan produk dalam proses akhir bulan ( 200 Kg)
Biaya bahan baku 200 kg x 100 % x Rp 25 = 5.000
Biaya bahan penolong 200 kg x 100 % x Rp 29 = 5.800
Biaya tenaga kerja 200 kg x 40 %x Rp 45= 3.600
Biaya overhead pabrik 200 kg x 40 %x Rp
60= 4.800
|
Rp
19.200
|
Jumlah
biaya produksi Departemen A
|
Rp
130.500
|
Produk yang hilang pada awal proses di Departemen
setelah departemen pertama
Perhitungan
penyesuaian harga pokok per unit dari departemen A
Harga
pokok produksi per satuan yang berasal
dari departemen A
Rp
111.300 : 700
|
Rp
159,00
|
Harga
pokok produksi per satuan produk yang berasal dari departemen A setelah
adanya produk yang hilang dalam proses di Departemen B sebanyak 200 kg adalah
Rp 111.300 : ( 700 kg-200 kg)
|
Rp
222.60
|
Penyesuaian
harga pokok produksi per satuan produk yang berasal dari Departemen A
|
Rp 63.60
|
Perhitungan biaya
produksi per unit Departemen B bulan januari 19 x1
Jenis
biaya
|
Jumlah
produk yang dihasilkan oleh departemen B ( unit ekuivalensi)
|
Jumlah
biaya produksi yang ditambahkan di departemen B
|
Biaya
per kg yang ditambahkan Departemen B
|
Biaya
bahan penolong
|
400 kg
+ 60 % x 100 kg = 460 kg
|
Rp
16.100
|
Rp 35
|
Biaya
tenaga kerja
|
400 kg
+ 50 %x 100 kg = 450 kg
|
Rp
22.500
|
Rp 50
|
Biaya
overhead pabrik
|
400 kg
+ 50 %x 100 kg = 450 kg
|
Rp
24.750
|
Rp 55
|
|
|
Rp
63.350
|
Rp 140
|
Perhitungan biaya
produksi departemen B bulan Januari 19x1
Harga
pokok produk selesai yang ditransfer ke gudang 400 kg @ Rp 362.60
|
Rp
145.040
|
Harga
pokok persediaan produk dalam proses akhir bulan ( 100 kg):
Harga
pokok dari departemen A : 100 kg x Rp 222.6= Rp 22.260
Biaya
bahan penolong : 100 kg x 60 % x Rp 35 = 2.100
Biaya
tenaga kerja : 100 kg x 50 % x Rp 50 =
2.500
Biaya
overhead pabrik : 100 kg x 50 %x Rp 55 =2.750
|
Rp
29.610
|
Jumlah
kumulatif dalam departemen B
|
Rp
174.650
|
Pengaruh terjadinya produk yang hilang pada akhir
proses terhadap perhitungan harga pokok produksi per satuan
Contoh:
PT AJP
memiliki 2 departemen produksi untk menghasilkna produknya : Departemen A dan
Departemen B. Data produksi dan biaya produksi ke dua departemen tersebut untuk
bulan Januari 19 x1 disajikan dalam gambar
berikut :
Data produksi
Bulan Januari 19x1
|
Departemen A
|
Departemen B
|
Produk
yang dimasukkan dalam proses
|
1.000
kg
|
|
Produk
selesai yang ditransfer ke Departemen B
|
700 kg
|
|
Produk
selesai yang ditransfer ke gudang
|
|
400 kg
|
Produk
dalam proses akhir bulan, dengan tingkat penyelesaian sebagai berikut :
Biaya
bahan baku & penolong 100 % biaya konversi 40 %
Biaya
bahan penolong 60 %, biaya konversi 50 %
|
200 kg
|
100 kg
|
Produk
yang hilang pada akhir proses
|
100 kg
|
200 kg
|
Biaya produksi
Bulan Januari 19 x1
|
Departemen A
|
Departemen B
|
Biaya
bahan baku
|
Rp 22.500
|
Rp -
|
Biaya
bahan penolong
|
26.100
|
16.100
|
Biaya
tenaga kerja
|
35.100
|
22.500
|
Biaya
overhead pabrik
|
45.800
|
24.750
|
Perhitungan biaya
produksi per unit departemen A bulan januari 19 x1
Jenis
biaya
|
Jumlah
produk yang dihasilkan oleh departemn A ( unit ekuivalensi)
|
Biaya
produksi Departemen A
|
Biaya
per kg produk yang dihasilkan oleh departemen A
|
Biaya
bahan baku
|
700 kg
+ 100 % x 200 kg + 100 kg= 1000 kg
|
Rp 22.500
|
Rp 22.5
|
Biaya
bahan penolong
|
700 kg
+ 100 % x 200 kg+ 100 kg = 1000 kg
|
26.100
|
26.10
|
Biaya
tenaga kerja
|
700 +
40%x200kg + 100 kg = 880kg
|
35.100
|
39.89
|
Biaya
overhead pabrik
|
700 +
40%x200kg+ 100 kg = 880kg
|
46.800
|
53.18
|
|
|
Rp 130.500
|
Rp141.67
|
Perhitungan biaya
produksi Departemen A bulan Januari 19x1
Harga
pokok produk selesai yang ditransfer ke Departemen B : 700 x Rp 141.67
|
Rp 99.169
|
Penyesuaian
harga pokok produk selesai karena adanya produk yang hilang pada akhir proses
100 xRp 141,67
|
14.167,00
|
Harga
pokok produk selesai yang ditransfer ke departemen B setelah disesuaikan :
700 x Rp 161,91
|
113.334,40
|
Harga
pokok persediaan produk dalam proses akhir bulan ( 200 Kg)
Biaya bahan baku 200 kg x 100 % x Rp 22.5 = 4.500
Biaya bahan penolong 200 kg x 100 % x Rp 26.1 = 5.220
Biaya tenaga kerja 200 kg x 40 %x Rp 39.89= 3.191,2
Biaya overhead pabrik 200 kg x 40 %x Rp
53.18= 4.254,4
|
Rp 17.165.60
|
Jumlah
biaya produksi Departemen A
|
Rp 130.500,00
|
Produk yang hilang pada akhir proses di departemen
produksi setelah departemen produksi pertama
Perhitungan biaya
produksi per unit Departemen B bulan januari 19 x1
Jenis
biaya
|
Jumlah
produk yang dihasilkan oleh departemen B ( unit ekuivalensi)
|
Jumlah
biaya produksi yang ditambahkan di departemen B
|
Biaya
per kg yang ditambahkan di Departemen B
|
Biaya
bahan penolong
|
400 kg
+ 60 % x 100 kg + 200 kg = 660 kg
|
Rp 16.100
|
Rp 24.39
|
Biaya
tenaga kerja
|
400 kg
+ 50 % x 100 kg + 200 kg = 650 kg
|
Rp 22.500
|
Rp 34.62
|
Biaya
overhead pabrik
|
400 kg
+ 50 % x 100 kg + 200 kg = 650 kg
|
Rp 24.750
|
Rp 38.08
|
|
|
Rp 63.350
|
Rp 97.09
|
Perhitungan biaya
produksi Departemen B bulan Januari 19x1
Harga
pokok produk selesai yang ditransfer ke Departemen B : 400 x Rp 161.91
|
Rp 64.764,00
|
Biaya
yang ditambahkan departemen B 400 x Rp 97.09
|
38.836,00
|
Harga
pokok produk yang hilang pada akhir proses : 200 kg ( Rp 161.91+Rp 97.09
|
51.800,00
|
Harga
pokok produk selesai yang ditransfer ke departemen B setelah disesuaikan :
400 x Rp 388.5
|
155.400,00
|
Harga
pokok persediaan produk dalam proses akhir bulan ( 100 Kg)
Harga pokok dari departemen A : 100 kg x
Rp 161.91 = Rp 16.191,00
Biaya bahan penolong 100 kg x 60 % x Rp 24.39 = 1.463.3
Biaya tenaga kerja 100 kg x 50 %x Rp 34.62= 1.731
Biaya overhead pabrik 100 kg x 50 %x Rp
38.08= 1.904
|
Rp 21.289.40
|
Jumlah
biaya produksi Departemen B
|
Rp 176.689.40
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar